Pemanfaatan TI di Smkn1 lusi

Tanpa terasa teknologi informasi (TI) di Smkn1 lubuk sikaping telah di pegunakan dalam pembelajaran sehari-hari, mulai dari internet, spreadsheet, wordprocessor dan database telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya bagi mereka yang berkecimpung dan bergelut dalam bidang komputer, teknik, perbankan atau sains, tapi juga telah melebar ke bidang lainnya. Komputer dan teknologi informasi di masa sekarng telah sampai pada taraf pervasif, yang telah begitu menjadi satu dalam proses belajar dan mengajar sehari-hari. Dari menulis laporan, perangkat analisis, hingga ke pelaksanaan percobaan. Kondisi ini memberikan peluang bagi sekolah-sekolah pendidikan untuk menggunakan komputer dan teknologi informasi (TI) sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar di sekolah. Jika diamati melalui studi empiris dan observasi pemanfaatan TI dalam bidang pendidikan khususnya di sekolah-sekolah mulai dari pra sekolah sampai menengah atas sangatlah beragam, khususnya penerapannya dalam inovasi media pembelajaran berbasis TI. TI Sebagai Model Sistem Pembelajaran TI telah menawarkan beragam bentuk pemanfaatan dalam sistem pembelajaran misalnya Computer Assisted Instruction (CAI), Computer Managed Learning (CML), dan ComputerMediated Communication (CMC). Bentuk pemanfaatan TI yang mutakhir dalam pembelajaran adalah proses pembelajaran maya atau yang dikenal dengan istilah virtual learning. Proses pembelajaran maya terjadi pada kelas maya (virtual classroom) dan atau sekolah maya (virtual school) yang berada dalam cyberspace (dunia cyber) melalui jaringan internet. di Smkn1 lubuk siakaping telah melaksanakan proses pembelajaran maya.Proses pembelajaran maya berintikan keterpisahan ruang dan waktu antara siswa dan tenaga pengajar, serta sistem belajar terbuka yang berintikan akses yang terbuka dan kebebasan memilih ragam sumber belajar serta alur proses belajar oleh siswa. Pembelajaran maya yang memanfaatkan the world wide web (WWW) pada prinsipnya memberikan apa yang diinginkan setiap orang (dalam beragam bentuk), di tempat yang diinginkannya, pada saat yang diinginkannya ( to give what people want, where they want it, and when they want it – www). Dengan demikian, siswa dapat memperoleh bahan ajar yang sudah dirancang dalam paket-paket pembelajaran yang tersedia dalam situs maya. Biasanya bahan ajar disediakan dalam bentuk multimedia terpadu, dan kemungkinan untuk mencetak bagian-bagian tertentu pada printer seseorang. Siswa dapat mempelajari bahan ajar tersebut sendiri, tanpa bantuan belajar apapun atau dari siapapun. Jika diperlukan, siswa dapat memperoleh bantuan belajar dalam bentuk interaksi yang difasilitasikan oleh komputer, yaitu belajar berbantuan komputer (computer assisted learning, atau interactive web pages), belajar berbantuan tenaga pengajar secara synchronous (dalam titik waktu yang sama), maupun asynchronous (dalam titik waktu yang berbeda), dan atau belajar berbantuan sumber belajar lain seperti teman dan pakar melalui surat elektronik (e-mail), diskusi (chat-room), perpustakaan (melalui kunjungan ke situs-situs basis informasi yang ada dalam jaringan internet). Di samping itu, siswa juga memiliki catatan-catatan pribadi dalam note-book. Penilaian hasil belajar siswa (web-based evaluation) juga dapat dilakukan secara terbuka melalui komputer, kapan saja siswa merasa siap untuk dinilai (atau embedded/terintegrasi dalam virtual course). TI Sebagai Media Pembelajaran Multimedia sanagat bermanfaat bagi anak sekolah khususnya bagi anak Smkn1 lubuk sikaping karena Pemanfaatan TI dalam proses belajar mengajar sangatlah mudah dan menyenangkan dengan menggunakan komputer dan projector dan sarana multimedia interaktif. Dampak teknologi terhadap proses belajar dikelas melalui multimedia inetraktif didapatkan bahwa terdapat banyak sekali kemajuan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar seperti;Memacu kretivitas siswa dan mereka (murid) terkesan kerasan atau betah dengan adanya metode kegiatan belajar dan mengajar melalui multi media.Membangkitkan gairah siswa untuk senatiasa menyimak pelajaran alasanya sarana yang dipakai ini lebih menonjolkan gambar dan sangat efektif untuk menangkap nalar dari materi pelajaran.Memacu siswa supaya rajin sekolah dan ada perasaan di kalangan siswa jika mereka tidak masuk atau absen merasa rugi karena ketertinggalannya dengan teman lain didalam memangkap materi pelajaran.Membuat betah siswa disekolah, memang harus diakui kelengkapan sarana dan prasarana kegiatan proses kegiatan belajar dan mengajar juga sangat berdampak kepada siswa sekolah, apabila semua terpenuhi bisa saja mereka setelah diluar jam sekolah mengikut kegiatan ekstra kurikuler.TI Sebagai Sarana Pengembangan Tenaga Pengajar Profesional TI memiliki peran penting dalam pengembangan profesional tenaga pengajar. Melalui pemanfaatan TI, Smkn1 lubuk sikaping telah memanfaatkan internet sebagai perpustakaannya dan menjadikan e-mail sebagai alat komunikasi antarsejawat, menjadikan bulletin board sebagai sarana untuk memperoleh informasi mutakhir tentang bidang ilmunya, dan menjadikan kesempatan chatting untuk mengobrol (atau berdiskusi) dengan santai tentang bidang ilmunya.Dari berbagai sudut pandang tersebut, maka kehadiran TI pada saat ini sudah tidak mungkin dihindarkan lagi. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan untuk menerima TI, dan kemampuan untuk memanfaatkannya seoptimal mungkin. TI dapat membantu untuk memperkaya, mempermudah, dan mempercepat pembelajaran di sekolah-sekolah yang selama ini sudah dilaksanakan berdasarkan tradisi akademiknya. Dengan beragam kemudahan yang dijanjikan TI, pemanfaatan TI dipercaya akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Di samping itu, pembelajaran berbasis TI juga menyebabkan terbukanya akses terhadap pembelajaran bagi semua orang secara luas.Akhirnya, jika memang TI memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya. apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan IT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui bahwa Cyber Law belum diterapkan pada dunia Hukum di Indonesia. Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Pasaman masih rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di daerah-daerah tertentu khususnya pasaman. Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet. Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta. walaupun pada akhirnya terpulang juga kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan. Namun sementara pemerintah sendiri masih demikian pelit untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan. Saat ini baru Sekolah-sekolah unggulan yang memiliki fasilitas untuk mengakses jaringan IT yang memadai. Padahal masih banyaksekolah-sekolah lainnya yang belum diperlengkapi dengan fasilitas IT.