Ketertinggalan TI Dalam Sektor Pendidikan

"PROFESOR sudah mati" begitu Jean-Francois Lyotard pernah berkata. Tokoh postmodern itu menganggap di era yang semakin maju maka komputer akan mengambil alih segalanya. Ilmu pengetahuan tidak ubahnya dengan informasi yang mengalir setiap detik. Siapa saja bisa memilikinya tanpa harus mengecap pendidikan tinggi. Padahal informasi hanyalah pengetahuan eksplisit, pegetahuan dari rangka luarnya saja. Tidak semua informasi bisa terserap begitu saja dan dianggap pengetahuan.Itulah yang kita alami sekarang ini. Di era yang disebut Alvin Toffler sebagai The Third Wave ini, informasi mengalir deras melalui berbagai media (multimedia). Tetapi bukan berarti seluruh penjuru dunia sudah siap dengan era gelombang ketiga. Indonesia merupakan negara di mana rakyatnya ada yang sudah memasuki abad milenium, tetapi di sisi lain ada juga yang masih hidup di zaman purba. "Pemanfaatan teknologi informasi (TI) untuk menguasai pengetahuan bukan tanpa tantangan. Lebih-lebih bila proses penguasan pengetahuan ini dihubungkan dengan situasi dan kondisi pendidikan di Indonesia.
Pemanfaatan komputer di Indonesia belum dilakukan secara optimal.Yang terjadi selama ini adalah penggunaan komputer sebagai alat, bukan sebagai media komunikasi pendidikan yang sebenarnya. Sebagai contoh, belajar bahasa Inggris dengan komputer hanya berstruktur memanipulasi kata-kata dan kalimat. Ada pula penampilan permainan (games) untuk siswa dan mengetes mereka ini yang menyebabkan indonesia ini tidak maju karena mempergunakan IT khususnya komputer untuk permainan dan hal lain yang tidak perlu. Dalam beberapa tahun terakhir dengan lahirnya internet, komputer mulai dipakai sebagai media interaktif siswa dengan gurunya. jika kehadiran Internet masih membuat pelajaran melalui komputer masih berkutat pada pertanyaan yang ringan-ringan dan sepele maka itu akan sia-sia saja. Terlepas dari itu, situasi di Indonesia belum memungkinkan untuk siswa bisa menggunakan TI dalam proses belajar. Kondisi infrastruktur telekomunikasi di indonesia masih rendah masih rendah. Pengguna telepon di Indonesia hanya 7, 82 juta, sementara pemakai Internet hanya empat juta. Dari data yang dihimpun Departemen Perhubungan, sebenarnya para pelajar memiliki potensi yang lumayan besar dalam pemanfaatan Internet. Dari 4000 jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 10.000 Sekolah Menengah Umum (SMU), tercatat sekitar 11 juta siswa yang bisa memanfaatkan Internet apabila mereka benar-benar terjangkau oleh jaringannya. ini yang menyababkan sekolah lain tidak biasa menggunakan fasilitas internet.Selain terbatasnya jaringan, biaya lebih menjadi problem utamanya dalam kasus ini. Pada kondisi krisis ekonomi gonjang-ganjing seperti sekarang ini, masih dapat bersekolah saja sudah merupakan keberuntungan bagi kalangan yang kurang mampu atau orang miskin.Kendala terakhir adalah psikologis. Sejauh ini siswa terbiasa dengan metode pengajaran yang bersifat pasif. Guru menerangkan, siswa mendengar atau mencatat. Padahal dengan Internet dan komputer, siswa diharapkan bisa lebih aktif dalam meraup informasi.Hal-hal semacam inilah yang kurang diperhatikan oleh pemerintah kita. Mereka hanya menekankan pada aspek pentingnya TI di sekolah-sekolah tanpa tahu lebih dalam apa yang menjadi kendala utama."TI memang mengambil alih sebagian pekerjaan akademis, tetapi tidak seluruhnya. Justru untuk menunjukan bahwa pengetahuan eksplisist yang ditampilkan TI hanya sebagian dari pengetahuan yang dibutuhkan siswa, peran guru akan semakin besar dalam hal ini.
TI dengan segala macam bentuknya memiliki banyak manfaat bagi proses pembelajaran,akan tetapi ada beberapa kendala yang menyebabkan TI belum dapat digunakan secara optimal,kendala tersebut antara lain : 1. Faktor ekonomi dari masyarakat yang belum semuanya baik 2. Ketersediaan Sumber Daya Manusia 3. Proses transformasi yang lamban 4. Kurangnya infrastruktur telekomunikasi dan multi media 5. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang TI 6. Penetrasi PC (Personal Computer) yang masih rendah,kalaupun volumenya cukup baik hanya terjadi di daerah perkotaan saja,di desa kesadaran masyaraka tentang komputer masih rendah 7. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi yang masih mahal 8. Jaringan telepon masih belum tersedia di beberapa tempatItu adalah contoh dari kendala-kendala dari penerapan TI,tentunya ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah,agar Indonesia bisa memanfaatkan TI dalam pembelajarannya secara maksimal.